Begona via Wikimedia (CC-BY-SA-2.0) |
Matty Healy mencium
gitarisnya, yang juga seorang pria, di atas panggung, dan aksi ini menyebabkan
penampilan band tersebut dihentikan mendadak oleh pihak penyelenggara konser.
Healy merasa marah dengan larangan tersebut karena menurutnya hal itu tidak
mewakili negara Malaysia dan haknya untuk bebas berbicara dan melakukan apapun
yang ada di pikirannya, termasuk mendukung LGBTQ+.
"Saya sangat
marah, dan ini tidak adil karena ini tidak mewakili pemerintahan Anda,"
kata Healy, penyanyi-penulis lagu berusia 34 tahun, dalam video yang beredar di
media sosial, dikutip oleh Billboard.
Dia juga berbicara
kepada penonton, terutama yang muda, bahwa banyak dari mereka adalah
orang-orang progresif dan mendukung LGBTQ+, sehingga tidak bisa mengecewakan
mereka karena alasan pemerintahan.
Pada saat itu,
pertunjukan band berakhir setengah jam lebih awal, dengan Healy memberi tahu
penonton bahwa mereka baru saja dilarang tampil di Kuala Lumpur dengan
ucapannya, "Baiklah, kami baru saja dilarang dari Kuala Lumpur, sampai
jumpa lagi."
Dalam beberapa
kesempatan sebelumnya, Healy dan bandnya telah menjadi advokat yang gigih untuk
komunitas LGBTQ+. Pada tahun 2019, Healy bahkan melanggar undang-undang
anti-LGBTQ di Uni Emirat Arab saat ia mencium seorang penonton pria di
tengah-tengah konser.
Meskipun belum ada
pernyataan resmi yang mengonfirmasi apakah The 1975 benar-benar dilarang tampil
di Malaysia, Billboard telah mencoba menghubungi perwakilan festival untuk
informasi lebih lanjut.
Menurut Outright
International, hubungan sesama jenis adalah ilegal di Malaysia, negara yang
menerapkan hukum Syariah Islam. Ketidaksesuaian gender juga dikriminalisasi di sana.
Akibat undang-undang ini, komunitas LGBTQ+ di Malaysia menghadapi risiko
penangkapan sewenang-wenang, penyerangan, pemerasan, dan pelanggaran privasi
oleh pihak berwenang.@
Posting Komentar untuk "BAND THE 1975 DILARANG KONSER DI MALAYSIA AKIBAT CIUMAN SESAMA JENIS"