DOAPARAWALI.or.id - Pada tahun ini, umat Muslim di seluruh dunia kembali memasuki bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh berkah dan keistimewaan. Di dalam bulan yang suci ini terdapat dua momen penting dalam ibadah Haji, yaitu Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
BACA
JUGA : RAHASIA KURBAN: ISMAIL ATAU ISHAQ YANG “DISEMBELIH”?
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang
dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Nama "Tarwiyah" sendiri
berasal dari bahasa Arab yang berarti "menyediakan air minum". Dalam
sejarahnya, pada hari ini para jamaah haji biasanya mempersiapkan diri dengan
membawa air minum yang cukup untuk perjalanan panjang menuju Mina.
BACA
JUGA : DAI DAN AMPLOP
Sementara itu, Puasa Arafah dilaksanakan
pada tanggal 9 Dzulhijjah. Nama "Arafah" berasal dari tempat bernama
Arafah, yang merupakan padang pasir luas di dekat Mekkah. Pada hari ini, para
jamaah haji berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf, yaitu berdiri di sana
sejak matahari tergelincir hingga terbenam.
BACA
JUGA : MAU TAHU ANDA KETURUNAN SIAPA?
INI 5 APLIKASI ONLINE CEK KETURUNAN TANPA TES DNA
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat setelah melaksanakan shalat Dzuhur hingga menjelang Maghrib. Puasa ini merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi mereka yang berada di luar wilayah Mekkah.
Sedangkan Puasa Arafah dilaksanakan pada
tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi para jamaah haji yang sedang berada di Mina, puasa
ini wajib dilaksanakan sebagai salah satu rukun Haji. Namun, bagi umat Muslim
di luar Mina, puasa ini tetap menjadi sunnah muakkadah.
BACA
JUGA : MASYA ALLAH… BEGINI TAMPAK AIR
LIUR ANJING DAN KUCING DARI MIKROSKOP
Puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki
keutamaan yang luar biasa dalam agama Islam. Berikut adalah beberapa keutamaan
dari kedua puasa ini:
a. Puasa Tarwiyah:
Menyucikan diri dan mempersiapkan jiwa
sebelum melaksanakan ibadah Haji. Puasa Tarwiyah juga merupakan sunnah yang
dianjurkan bagi umat Muslim di luar wilayah Mekkah. Ini didasarkan pada satu
redaksi hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa
satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan
hadits ini dhaif (kurang kuat riwayatnya) tapi para ulama memperbolehkan mengamalkan
hadits yang dhaif dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan),
dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
b. Puasa Arafah:
Selain ,erupakan rukun Haji bagi jamaah
haji yang sedang berada di Mina. Puasa Arafah juga menghapuskan dosa-dosa yang
telah lalu dan masa depan, selama hamba berpuasa dengan ikhlas. Dalam hadits
yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah
bersabda:
صوم
يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan
dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10
Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
Keistimewaan kedua puasa ini diungkapkan oleh
Ibnu Abbas berdasarkan hadist Nabi SAW:
ما
من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا
رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج
بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
"Tidak ada perbuatan yang lebih
disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari
pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : 'Ya Rasulullah, walaupun
jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah, 'Walau jihad pada jalan Allah kecuali
seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali
tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari)
Tidak
disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang
dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini
adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah
meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah
seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan
dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR
Bukhari Muslim).
Dalam menyambut momen penting Puasa
Tarwiyah dan Puasa Arafah, mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah SWT. Melalui kedua puasa ini, kita dapat membersihkan diri,
mendapatkan ampunan-Nya, dan memperoleh keutamaan yang luar biasa. Semoga kita
semua dapat merasakan keberkahan dan kebahagiaan dalam menjalankan ibadah Puasa
Tarwiyah dan Arafah. Selamat menyambut hari yang agung dalam ibadah Haji.@
Illustrasi by Wikimedia Commons
Posting Komentar untuk "PUASA TARWIYAH DAN ARAFAH: MENYAMBUT MOMEN PENTING DALAM IBADAH HAJI"