KENAPA KHALID BIN WALID TAK PERNAH KALAH DALAM PERANG? | Sofiandi

 


DOAPARAWALI.or.id - Dahulu terkenal seorang jenderal yang sangat dihormati, yaitu Khalid bin Walid. Jenderal Khalid bin Walid dikenal sebagai seorang pemimpin militer yang luar biasa. Ia memiliki rekam jejak yang mengesankan karena tidak pernah mengalami kekalahan dalam peperangan sepanjang hidupnya. Perang Uhud adalah salah satu lembar sejarah kehebatannya. Nabi Muhammad SAW dan pasukannya nyaris mengalami kekalahan. Pada saat itu, Khalid bin Walid belum menjadi seorang Muslim. Pasukan Muslim diperintahkan oleh Nabi SAW untuk tetap berada di puncak Jabal Rumat dan tidak turun untuk alasan apapun. Namun, beberapa dari mereka melanggar perintah tersebut dan memutuskan untuk turun karena tergiur oleh kemilau harta rampasan perang yang ditinggal tak bertuan. Akibatnya, mereka dihujam serangan balasan yang hebat dari pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid.

Ya, seumur hidupnya, dari sebelum masuk Islam hingga menjadi sahabat Nabi SAW dan diangkat sebagai panglima besar pasukan muslimin, tidak sekalipun dia kalah dalam pertempuran.

Ketika Nabi Muhammad SAW meninggal dunia dan digantikan oleh Abu Bakar, dan kemudian Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab, terjadi peristiwa yang sangat penting dan terkenal dalam sejarah Islam, yaitu penaklukan Palestina. Palestina adalah kota yang dianggap suci karena banyak nabi lahir, meninggal, dan dimakamkan di sana. Selain itu, kota ini juga menjadi saksi perjalanan isra' mi'raj Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, Palestina dikuasai oleh pasukan Romawi yang dianggap kuat di seluruh dunia. Pasukan ini dipimpin oleh Jenderal George dengan raja mereka, King Heraklius.

Ada satu catatan penting yang terjadi dalam persiapan kaum muslimin untuk menaklukkan Palestina saat itu. Pasukan Muslim terkejut dengan langkah-langkah dan strategi yang diambil oleh Amirul Mukminin tersebut. Tidak ada angin ataupun hujan, Umar tiba-tiba saja mengganti Jenderal Khalid. Dia diberhentikan dari posisinya sebagai panglima perang dan digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah yang notabene prajurit biasa.

Strategi ini membuat gempar pasukan muslimin. Karena semua orang mengetahui dan respek terhadap prestasi gemilang Jenderal Khalid selama ini dalam memimpin pasukan tempur kaum muslimin. Dan terlebih lagi, mereka mengetahui bahwa prestasi tersebut tidak sebanding dengan apa yang telah dicapai oleh Abu Ubaidah dalam medan pertempuran selama ini. Apalagi yang akan dihadapi sekarang adalah pasukan besar dan hebat Romawi yang telah terkenal seantero jagad. ‘Bisik-bisik tetangga’ semakin nyaring terdengar di kalangan pasukan muslim bahkan sampai ada yang berprasangka bahwa Umar bin Khattab sentiment dan iri terhadap Jenderal Khalid.

Akhirnya, sampai juga gosip tersebut ke telinga Umar bin Khattab. Lalu dikumpulkanlah seluruh masyarakat di hadapan Umar sang Khalifah. Umar bin Khattab pun berkata, “Wahai kaum muslimin, dengarkanlah… ini Umar bin Khattab ingin bicara”, teriak umar yang tampil seperti biasanya dengan karakter yang kuat dan keras di tengah seluruh prajurit. Dia melanjutkan, “Ini Umar bin Khattab, sahabat Rasulullah SAW. Ini Khalid bin Walid, sahabat Rasulullah SAW. Khalid bin Walid juga adalah sahabat Umar bin Khattab. Ketahuilah… tidak ada sedikit pun kebencian dalam hati ini terhadap Khalid bin Walid. Adapun keputusanku mengganti jenderal hebat bernama Khalid bin Walid ini dengan bawahannya seorang prajurit bernama Abu Ubaidah bin Jarrah adalah dengan satu alasan… bagaimana kita bisa menang melawan pasukan Romawi dan merebut kembali Kota Palestina, jika yang ada di kepala kalian semua adalah anggapan ‘dimana ada Jenderal Khalid, disitu ada kemenangan’. Itu adalah syirik…!”. Menggelegar suara umar menghantam setiap pintu hati prajurit muslim yang berkumpul pada saat itu. Lalu kemudian tak lupa Umar membacakan ayat:

Tidak akan pernah ada penolong bagi orang yang syirik

“Ingatlah wahai kaum  muslimin,” sambung umar, “Kemenangan datangnya dari Allah. Kita menang karena rahmat Allah. Aku ganti Khalid dengan Abu Ubaidah karena aku khawatir Allah SWT tidak memberikan kemenangan kepada kalian dengan adanya kesyirikan itu”.

Demikianlah, betapa agung kebijaksanaan dan jelinya ketaqwaan Umar bin Khattab terhadap segala hal.

Singkat kata, terjadilah prosesi serah terima jabatan dari Khalid bin Walid kepada Abu Ubaidah bin Jarrah. Namun Umar tak lupa berpesan kepada Khalid untuk tetap ikut berperang dan mentaati segala perintah panglimanya walaupun dulu dia pernah menjabat sebagai panglima.

Di saat inilah ujian dijalani oleh seorang mantan panglima perang, Jenderal Besar Khalid bin Walid. Orang-orang banyak yang mengusik dan menggodanya secara provokatif. Namun dengan tegas dijawab oleh Khalid, “Seharusnya kalian tidak memprovokasi aku. Justru kalian mestinya bersyukur bisa dengan mudah bertemu aku sekarang. Jika saja aku masih menjabat, kalian pasti susah untuk bertemu dan berbincang-bincang denganku”. Demikian sindiran Khalid kepada para provokator itu. “Jika kalian bijak”, sambung Khalid, “Seharusnya kalian tanyakan kepadaku apa yang rahasianya sehingga tak seorangpun mampu menandingi prestasiku di medan tempur yang tidak pernah sekalipun kalah. Bukannya malah memprovokasi aku seperti ini”, sindir Khalid. Akhirnya merekapun sadar dan bertanya apa rahasianya sehingga Khalid selalu menang tanpa terkalahkan di medan tempur.

Khalid berkata,”Aku dititipkan kemenangan oleh Allah SWT karena aku berpegang teguh dengan perkataan Nabi SAW. Beliau bersabda: permisalan diri orang yang berzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berzikir adalah bagaikan orang hidup dengan mayit’. Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, wahai pasukan tempur Umar bin Khattab, kita selalu berperang dalam jumlah yang lebih sedikit dari lawan dan jumlah kita akan selalu lebih sedikit. Sedangkan jumlah musuh yang kita hadapi dari dulu hingga sekarang selalu lebih besar dan banyak dan selamanya akan selalu lebih besar dan banyak. Tapi walaupun demikian, kita orang muslim selalu berzikir dan musuh kita adalah orang kafir yang, demi Allah, tidak pernah berzikir. Saya selalu serukan kepada tentara-tentaraku ‘hancurkan mayit-mayit itu…! kita hidup dan mereka mayit…! jangan pernah sekalipun bersandar kepada mayit…!”.

Demikianlah rahasia besar kenapa Khalid bin Walid seumur hidup tidak pernah kalah dalam berperang. Zikir yang istiqomah menurunkan rahmat dan pertolongan Allah SWT. Wallahu a’lam bi Ashowab.@

Illustrasi by Wikimedia Commons

Posting Komentar untuk "KENAPA KHALID BIN WALID TAK PERNAH KALAH DALAM PERANG? | Sofiandi"