INI HASIL SIDANG PARIPURNA SENAT AKADEMIK 21 PERGURUAN TINGGI INDONESIA

 


ALENIASATU.com - Rapat berkala Senat Akademik 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di Indonesia membahas tentang pelanggaran integritas akademik. Ganjar Kurnia, Ketua Senat Akademik Universitas Padjadjaran (Unpad), menyampaikan bahwa pelanggaran integritas akademik dapat terjadi di lingkungan kampus oleh para dosen. "Sebagai contoh, ada kasus plagiarisme oleh dosen atau penelitian dengan judul yang sama yang disampaikan ke tempat lain," ujarnya pada Senin, 5 Juni 2023.

BACA JUGAINI JALUR MANDIRI PTN 2023. KAMPUS MANA SAJA?

Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik 21 PTNBH diadakan di kampus Unpad Jatinangor akhir pekan lalu. Menurut Ganjar, pertemuan semacam ini dilakukan secara rutin setiap tiga bulan atau empat kali dalam setahun untuk membahas berbagai isu. Dalam hal integritas akademik, dia memberikan contoh masalah seperti dosen yang sering terlambat mengajar atau skripsi mahasiswa yang tidak dibaca.

Ganjar Kurnia menyebutkan beberapa masalah lain yang dibahas, seperti dosen yang melanggar prosedur kenaikan pangkat untuk menjadi guru besar, termasuk penulisan karya ilmiah yang mengklaim karya dosen atau mahasiswa lain. "Meskipun mungkin kasusnya tidak terlalu banyak, tetapi hal itu menjadi perhatian kami," kata Ganjar, mantan Rektor Unpad.

 Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang menjadi penyebab masalah integritas akademik. Salah satunya adalah kurangnya sosialisasi dan penegakan aturan, sehingga pelanggaran etika akademik dibiarkan terjadi. Dampaknya, menurut Ganjar, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi dapat terancam. "Intinya, masalah ini terjadi karena kurangnya kepatuhan terhadap aturan yang berlaku," jelas Ganjar.

Sulistiowati, Ketua Majelis Senat Akademik PTNBH, mengungkapkan bahwa masalah seperti plagiarisme, penelitian berkualitas rendah, dan joki publikasi merupakan masalah kronis di lingkungan kampus. "Meskipun bukan hal baru, masalah ini memang menjadi kronis di dunia kampus," ujar Sulistiowati pada Sabtu, 3 Juni 2023, seperti dilansir dari Tempo.co.

Menurut Sulistiowati, penyakit kronis tersebut perlu diobati secara bersama-sama. Ia berharap adanya solusi yang dapat mengatasi faktor penyebabnya, mulai dari tingkat individu, tata kelola perguruan tinggi, hingga kebijakan nasional. "Perguruan tinggi Indonesia harus mampu mengembalikan kepercayaan publik sebagai lembaga yang menjunjung tinggi integritas akademik," ungkapnya.

Sementara itu, menurut Rektor Unpad, Rina Indiastuti, masa pandemi dan pasca-pandemi telah mengubah dinamika kegiatan akademik di kampus. Hal ini berdampak, misalnya, pada komitmen sivitas akademik untuk kembali ke kampus.

Rektor juga menyentuh sisi lain dari manfaat ChatGPT yang berpotensi mengikis karakter intelektual sivitas akademik dan meningkatnya jumlah dosen yang tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara. "Pembauran atribut dosen menjadi tidak mudah dalam menjaga integritas akademik," ujar Rina.

Hasil pertemuan, yang berupa rumusan dan pendataan masalah terkait pelanggaran yang merusak integritas akademik, kemudian dibawa pulang oleh para peserta ke kampus masing-masing. Harapannya, kompilasi kasus tersebut dapat dibahas bersama antara perguruan tinggi dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.@

Illustrasi by Hippopx.com

Posting Komentar untuk "INI HASIL SIDANG PARIPURNA SENAT AKADEMIK 21 PERGURUAN TINGGI INDONESIA"