Bacalah Dirimu...!

 


DOAPARAWALI.or.id - Mengetahui siapa diri sendiri dan mengenalinya merupakan suatu masalah bagi setiap orang. Sejatinya, langkah awal yang harus diambil bagi seorang untuk maju ke tahap selanjutnya dalam kehidupan ini mengenali diri sendiri. Jika sudah kelar dengan ini, maka silahkan maju ke tahap kehidupan selanjutnya karena jawaban dari itu merupakan pijakan selanjutnya untuk mengetahui dan mengenali orang lain serta terus menyingkap tabir-tabir kehidupan nan bahagia. Jadi, mustahil kebahagiaan dalam hidup dapat direngkuh jika belum selesai dalam menjawab siapa diri kita sebenarnya.

Dalam kajian filsafat Yunani kuno, jika kita membahas alur pikiran Sokrates, teori pertama yang dia munculkan adalah Know Thy Self. Thy merupakan kosa kata Inggris yang digunakan dalam sastra yang berarti You/Your. Know Thy Self maknanya kenalilah dirimu. Sokrates pada tahap ini sudah mengkonfirmasi urgensi dari pengenalan diri sebelum memikirkan dan melangkah kepada hal-hal yang lain.

Sejalan dengan itu, Imam Ghozali juga mengemukakan hal yang sama. Kenalilah diri sendiri kata beliau. Namun pada kenyataannya kita terkadang melakukan skipping atau paling tidak sudah mencoba berkenalan dengan diri sendiri namun tak mampu. Seakan-akan ada kendala yang menghambat kita untuk itu. Menurut beliau, hambatan-hambatan itu justru muncul dari dalam diri kita sendiri yang berupa hasrat, keinginan yang melampaui diri atau dalam terma tasawufnya disebut dengan hawa nafsu, Jika meminjam istilah political animal-nya Plato, hawa nafsu tersebut bisa digambarkan sebagai karakter-karakter binatang manusia. Artinya, hasrat dan keinginan yang melampaui dan diluar sejatinya kita.

Sering kali kita terjerat oleh hasrat-hasrat yang tak menentu. Keinginan-keinginan yang diluar batas dan kemauan-kemauan yang dipaksakan. Nafsu ingin nge-top, mau terkenal, biar dibilang hebat dan dicap mantul, agar dianggap keren dan nge-trend.  Pada saat yang sama kita tak meyadari bahwa kita berada diluar batas. Sejatinya selera kita akan terpenuhi dengan makan di warteg, namun kaki kita langkahkan masuk ke resto pizza. Bukannya senang namun berakhir dengan sakit perut, menderita. Batas diri hanya sebagai seorang konseptor, namun kita paksakan diri untuk sekaligus menjadi eksekutor. Saat ini hanya mampu membeli sepeda motor tapi kita keukeuh membeli mobil dan akhirnya sengsara dikejar debt collector. Jauh hidup dari kebahagian karena kita selalu berada diluar dari diri sendiri akibat tak kenal siapa kita ini. Maka kenalilah diri sendiri. 

من عرف نفسه عرف ربه (Siapa saja yang kenal dirinya, maka otomatis dia akan kenal Tuhannya). Kata Imam Ghozli, kunci kebahagiaan adalah kenali dirimu. Simple sekali teori ini. Maka sebenarnya, kita tahu siapa kita, kita mengerti apa yang kita mau, kita sadari apa kemampuan kita, kita kenal segala yang ada dalam diri kita, maka selesailah semua. Takkan ada yang melampaui itu semua dan jelas akan puas. Sebaliknya, bagaimana kita akan mampu memenuhi keinginan diri sementara kita sendiri tak mengerti. Maka iqro’ diri sendiri, bahagia…! Dalam kitabnya كمياء السعادة Imam Al-Ghozali pada awal-awal kajiannya mengatakan bahwa “Dia yang mengenal dirinya, dialah yang akan merasakan kebahagiaan sejati.

 Mungkin selama ini kita tidak bahagia karena kita tak mengenal diri kita. Yang kita tahu dan kenal selama ini justru diri orang lain entah siapa. Padahal, Imam Ghozali mengatakan ada 2 manfaat jika kita mampu dengan jernih membaca diri. Semakin jauh kita mengenal diri sendiri maka semakin ke dalam dan jika sampai pada hakikat siapa sebenarnya diri ini, maka di situ kita akan mendapatkan gambarnya Allah. Bagaimana? Kita sambung di tulisan selanjutnya…. Wallahu A’lam bi Asshowab. (*)

By: Sofiandi, PhD
Ilustrasi: psycatgames.com

Posting Komentar untuk "Bacalah Dirimu...!"